Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 01:00:21【Kabar Kuliner】527 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(4217)
Artikel Terkait
- KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel
- Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
- Anggota DPR dukung keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis
- Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO
- UNRWA: Harga pangan Gaza melonjak ekstrem usai lahan dirangakan Israel
- Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan
- Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan
- KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat
- Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS
Resep Populer
Rekomendasi

Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025

Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG

Apindo soroti sektor riil dalam negeri yang masih belum optimal

Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap

Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil

Apindo soroti sektor riil dalam negeri yang masih belum optimal

Album Asia: Perjalanan manis buah durian dari Malaysia ke China

Dinkes Pamekasan ambil sampel makanan selidiki kasus keracunan siswa